Minggu, 25 September 2011

Metode Kerja Grouting Test


GROUTING TEST DI LAPANGAN TITAB DAM


I. GROUTING TEST


1.1.                UMUM
Sesuai dengan salah satu syarat dalam perencanaan pembangunan sebuah Bendungan maka angka permeabilitas (k) atau nilai Lugeon menjadi acuan dalam menentukan kelayakannya. Dalam ‘Buku Pedoman Grouting Untuk Bendungan disebutkan bahwa angka permeabilitas (k) adalah k n x 10 –5 cm/detik sedangkan nilai Lugeon untuk Bendungan berkisar antara 1 s/d 5. Dalam menentukan perencanaan pola grouting maka harus diperoleh terlebih dahulu data dari hasil grouting test. Dalam pelaksanaan grouting test akan diperoleh data – data antara lain : 

-    Spasi lubang grouting yang efektif
- Kedalaman lubang grouting yang efektif
- Kuantitas (volume) bahan grout
- Tekanan grouting yang sesuai
- Campuran grouting yang sesuai
- Koefisien permeabilitas (k) , harga Lugeon
- Efektifitas grouting


1.2. LOKASI

Lokasi pekerjaan grouting test terletak di desa Titab, kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Sedangkan pelaksanaan pekerjaan grouting test akan dilaksanakan pada sandaran kanan, sandaran kiri dan dasar sungai (river bed). Selain dari itu jumlah titik grouting test perlu ditambah beberapa tempat bilamana dijumpai adanya perbedaan formasi geologi. Jenis batuan yang akan di grouting adalah type Volcanic – classic rock .



gambar 1. Pola grouting test.


- Selanjutnya pemboran dilakukan pada lubang bor BH-2 dan lubang bor BH-3. Pada lubang BH-2 dan BH-3 tidak diambil core dan urut urutan sama dengan lubang pertama yaitu bor - test air bertekanan (WPT) dan grouting.. Dengan adanya hal tersebut nantinya akan didapat besarnya koefisien permeabilitas (k) dan nilai Lugeon dari  tiap stage lubang bor dan besarnya penyerapan semen.

- Jika grouting telah selesai maka lubang grout ditutup dengan mortar campuran pasir : semen  2 : 1.

- Dengan selesainya pemboran pada 3 lubang tersebut maka selanjutnya ditengah-tengah segitiga sama sisi tersebut dilakukan pemboran CH-1 (Check Holes) dengan kedalaman sama dengan ke tiga lubang grouting atau lebih dalam 5 meter,dan pemboran lubang tersebut juga diambil contoh batuannya (Core) ,kemudian dilihat penyebaran semennya,dilakukan test air untuk mengetahui koefisien permeabilitas dari batuan setempat.


- Apabila hasil  test air mendapatkan k < n x 10 –5 cm/detik ,berarti pola grouting dengan jarak lubang tersebut sudah cukup. Akan tetapi jika didapat k > n x 10 3 cm/detik atau k > n x 10 4 cm/detik , maka pola grouting dengan jarak lubang harus diperkecil dengan membagi segitiga sama sisi tadi menjadi dua ,sehingga membentuk segitiga sama sisi baru yang lebih kecil .Hal ini mengindikasikan bahwa grouting dengan jarak 3,00m tidak efektif.

- Dikarenakan hasil test grouting tidak efektif maka jarak lubang bor diperkecil menjadi 1,50 m dan selanjutnya dilakukan pemboran - tes air bertekanan (WPT) dan kemudian dilakukan grouting .


- Pemboran lubang grouting dilanjutkan lagi mulai dari titik BH-4 dan urut urutannya sebagai berikut : bor stage pertama – test air bertekanan – grouting – redrilling – bor stage kedua – test air bertekanan - grouting dan seterusnya hingga kedalaman yang ditentukan (down stage grouting method). Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan dan grouting selesai dilakukan pada titik BH-4 dan BH-5, maka ditengah-tengah segitiga tersebut dibuat lubang bor CH-2 dengan kedalaman yang sama atau lebih dalam sedikit. Kemudian pada lubang tersebut dilakukan pemboran - tes air bertekanan dan grouting sampai kedalaman yang ditentukan.
 .
- Apabila hasil  test air yang kedua ini menunjukkan k < n x 10 –5 cm/detik ,berarti pola grouting dengan jarak lubang yang ditest tersebut sudah cukup. Demikian pula jika didapat k > n x 10 –5 cm/detik , maka pola grouting dengan jarak lubang diperkecil lagi atau campuran dibuat lebih kental atau jika perlu ditambah dengan bahan kimia (lihat gambar) .

- Pada pelaksanaan grouting harus dikerjakan dengan teliti dan diawasi betul sampai mendapatkan nilai koefisien permeabilitas (k) < n x 10 –5 cm/detik . Dari hasil test grout tersebut maka jarak lubang terakhir yang digunakan sebagai jarak dalam pelaksanaan grouting (pola grouting).


II.  Peralatan

Daftar peralatan grouting pada pelaksanaan proyek Pembangunan Waduk Titab antara lain :


Tabel 1.   Daftar Peralatan Drilling Grouting



Foto 1.   Peralatan Grouting dan unitnya



Foto 2.   Kegiatan Drilling Grouting



III.  PELAKSANAAN PEKERJAAN GROUTING  TEST


3.1       Tahapan Pekerjaan

Dalam pelaksanaan grouting test di Proyek Pembangunan Waduk Titab dilakukan beberapa tahapan, yaitu:
-          Tahap Persiapan
-          Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Utama
-          Pelaporan


3.1.1.    Tahap Persiapan  
Untuk melaksanakan pekerjaan grouting perlu dipersiapkan perlengkapan dan peralatan yang memadai agar nantinya dalam pelaksanaannya mendapatkan hasil yang diharapkan. Pekerjaan persiapan ini meliputi pekerjaan pembuatan gudang peralatan, pembuatan andang (platform) untuk dudukan Mixer, dudukan mesin bor dan gudang semen. Konstruksi ini dibuat dari balok kayu maupun bambu yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban operasional diatasnya. Untuk gudang semen dilapangan diatasnya perlu ditutup dengan terpal agar material terhindar dari hujan.


3.1.2.    Pekerjaan Utama
Pekerjaan utama dalam pelaksanaan grouting adalah pemboran lubang grout, pencucian lubang grout, pemasangan packer, Injeksi semen, penutupan lubang grout dan pembersihan kembali lokasi kerja.

3.1.3.    Pelaporan
Laporan harian kegiatan drilling grouting dibuat setiap hari dan diketahui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan. Sedang Laporan Akhir pelaksanaan pekerjaan grouting dibuat setelah seluruh pekerjaan lapangan selesai. Laporan tersebut merupakan gambaran pelaksanaan yang disampaikan secara jelas dan rinci.




3.2                   Metode Injeksi

Metode pelaksanaan grouting test pada Proyek Pembangunan Waduk Titab dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode “Up Stage grouting” dan “Down Stage grouting”. Bilamana lapisan batuan tidak terjadi runtuhan pada waktu pemborannya maka cara Upstage grouting yang dipakai, yaitu pelaksanaan grouting dimulai dari bawah keatas. Bilamana pada waktu pemboran terjadi runtuhan maka metode Downstage grouting yang dipakai, yaitu pemboran dilakukan sampai kedalaman 3,00m terus dilakukan grouting. Setelah pasta semen injeksi mengeras selama ± 6 jam, maka dilakukan redrilling (bor ulang) dan seterusnya hingga sampai kedalaman bor yang ditentukan. Selain dari itu dipakai metode “Manset” dengan cara pemasangan pipa pvc  1” yang telah dilubangi (perforated) dan dipasang pada stage kedalaman yang ditentukan.



3.3                   Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan grouting test ada beberapa metode antara lain :
-          Metode Upstage grouting
-          Metode Down Stage grouting
-          Metode Pemasangan pipa pvc (perforated) atau Manset.


3.3.1.   Metode Upstage grouting
Dilakukan dengan urut urutan sebagai berikut :
-                   Pemboran dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan
-                   Flushing (pencucian lubang bor)
-                   Pemasangan packer (Air packer ataupun Mechanic packer)
-                   Injeksi semen
-                   Pemasangan kembali packer pada kedalaman diatasnya
-                   Injeksi semen tahap selanjutnya
-                   Penutupan lubang grout dengan mortar






3.3.2.   Metode Downstage grouting
Dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
-                   Pemboran dilakukan sampai kedalaman stage paling atas
-                   Flushing (pencucian lubang bor)
-                   Pemasangan packer (Air packer ataupun Mechanic packer)
-                   Injeksi semen
-                   Pemasangan kembali packer pada kedalaman diatasnya
-                   Injeksi semen tahap selanjutnya
-                   Penutupan lubang grout dengan mortar


3.3.3.   Metode Manset
Dengan cara pemasangan pipa pvc urut urutannya sebagai berikut :
-                   Pemboran dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan
-                   Diikuti dengan pemasangan pipa pelindung (casing)
-                   Flushing (pencucian lubang bor)
-                   Pemasangan pipa pvc sebanyak 3 stage
-                   Pencabutan pipa casing (pipa pelindung)
-                   Pengecoran grout cap
-                   Proses pengeringan grout cap ± 8 jam
-                   Injeksi semen tahap demi tahap sampai jenuh
-                   Selesai



3.3.4.   Pemboran Lubang Grouting

Pelaksanaan pekerjaan pemboran dilakukan dengan mata bor diameter F 56mm, F66mm ataupun dengan F 76mm. Core barrel yang dipakai type Single Tube Core Barrel (STCB) dan Triple Tube Core Barrel. Pemboran dilaksanakan memakai mesin bor Jenis Rotary dengan system hidrolis.



3.3.5.   Pemasangan Packer

Pemasangan packer dilakukan dengan 3 cara :
-          Metode Upstage grouting
-          Metode Down Stage grouting
-          Metode Pemasangan pipa pvc (perforated) atau Manset.
Bilamana rangkaian dari metode grouting tersebut telah selesai maka pelaksanaan grouting sudah bisa dilaksanakan sesuai spesifikasi.


3.3.6.     Pekerjaan Injeksi (Grouting)

Sesuai dengan spesifikasi dan arahan dari Direksi dan Konsultan Supervisi maka campuran awal dimulai dengan perbandingan W:C ratio 6:1. Perubahan campuran berikutnya dilakukan bilamana pemasukan semen mencapai 600 liter per 15 menit maka campuran dikentalkan diubah menjadi W:C ratio 4:1, 2:1, 1:1 dan campuran tersebut dipertahankan sampai mencapai 2000 liter. Hal ini dilakukan mengingat lapisan batuan yang sangat tinggi porositasnya, bilamana telah mencapai volume tersebut injeksi semen belum jenuh, maka grouting dihentikan dan dilanjutkan kembali setelah 6 jam atau menurut petunjuk dan arahan direksi. Pemakaian campuran dan perubahannya dapat disusun seperti terlihat pada table 2 berikut ini.


Tabel 2. Pemakaian Campuran dan Perubahannya




Tekanan maksimum injeksi yang dilakukan di Proyek Pembangunan Waduk Titab  adalah sebagai berikut :










 
Tabel 3. Tekanan Maksimum Injeksi
 
3.3.7.      Penutup Lubang grouting

Pekerjaan penutupan lubang grouting dilakukan setelah semua rangkaian pelaksanaan pekerjaan grouting selesai. Penutupan lubang grouting memakai mortar dengan campuran semen dan pasir = 1 : 2.